Selasa, 29 Juli 2014

Aren, melengkapi lingkungan di PLTA

Oleh: Johan Bukit

PLTA singkatan Pembangkit Listrik Tenaga Air, seperti kita lihat memerlukan areal yang luas untuk membendung air sungai dan debit air sungai itu di kontrol untuk menggerakkan Turbin atau Generator sebagai pembangkit tenaga Listrik.

Contoh yang menarik mari kita lihat waduk2 yang dialiri oleh sungai Citarum sepanjang 299 km, yang teratas waduk Saguling kemudian waduk Cirata dan terakhir waduk Jatiluhur, tidak ternilai hasil yang dikeluarkannya terutama yaitu Listrik dari pembangkit tenaga air tsb, dan pengairan yang teratur terhadap sawah sawah di desa Jawa Barat, juga masalah sosial yang dihasilkannya seperti sampah sungai dianggap tong sampah besar baik dari Perkotaan dan Industri begitu juga emapng tambak ikan disekitar waduk.

Peta Waduk

Waduk Cirata
                                               
                                                             Waduk Jatiluhur
                             
Waduk Saguling


MASALAH ALAM dan SOSIAL

Masalahnya  ALAM adanya 2 perubahan iklim kita, musim hujan dan musim kering, yang sangat mempengaruhi debit air di ketiga waduk itu, pada musim hujan air melimpah ruah debit air tidak pernah kurang untuk menggerakkan Turbin atau Generator. Tetapi dimusim kering atau kemarau air menjadi sangat sedikit dan menurunkan debit air ketiga waduk maka produksi Listrik tidak dapat dianadalkan.

Masalah SOSIAL berkurangnya jumlah pohon yang bisa menahan air di hulu sungai Citarum atau pegunungan diatas ketiga waduk itu oleh karena penebangan pohon. Dan dengan diizinkannya keramba2 ikan air tawar diketiga waduk itu yang pemberian makan ikan akan mempercepat sedimen atau pendangkalan pada waduk2 tersebut.

Kedua masalah ini sebenarnya akan dapat di atasi jika kita menanam Pohon Aren dengan jumlah yang cukup banyak katakan 10 juta pohon di atas dan sepanjang sungai Citarum ini karena pada saat musim kering pohon aren tersebut tetap menyediakan debit air dari akar pohonnya dan problem sosial automatik akan bercerita lain karena pohon aren tersebut bisa menghasilkan uang cash setiap hari kepada masyarakat disepanjang sungai dan waduk, sehingga mereka akan menjaga pohon tersebut bisa2 akan menambah tanaman tersebut menjadi 20jt pohon. Dan berkuranglah jumlah keramba ikan yang menggangu operasional ketiga waduk tersebut.

Konservasi dengan 10 juta pohon Aren  ini bisa menghasilkan asset = 10,000,000 x rp 36,000,000/pohon = rp 360 Triliun dengan air nira dihargai rp 1000/liter yang pada umumnya air nira bisa diatas harga itu.

Trus kenapa tidak dicoba ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar